Orang yang terkena penyakit diabetes rentan menderita berbagai komplikasi penyakit. Bagi pasien penyakit diabetes yang tetap merokok, komplikasi penyakit diabetes akan lebih cepat muncul dan memburuk.
Ketua Pengurus Besar Persatuan diabetes
Indonesia (PB Persaida) Agung Pranoto menjelaskan, merokok merupakan
faktor utama penyebab kerusakan pembuluh darah yang meningkatkan risiko jantung koroner dan stroke.
“Pada pasien pra-diabet atau diabet, kan sudah rentan kerusakan
pembuluh darah, apalagi ditambah merokok. Makin mudah rusak pembuluh
darahnya,” terang Agung di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis
(5/11/2015).
Agung mengatakan, kerusakan pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk pembuluh darah kecil sangat berisiko pada pasien penyakit diabetes yang gula darahnya tidak terkontrol. Itulah mengapa penyakit diabetes bisa memunculkan komplikasi penyakit lain.
Agung mengatakan, merokok juga bisa menyebabkan saraf sensori
pada tubuh menjadi mati atau tidak berfungsi. Hal ini tentunya berbahaya
bagi pasien penyakit diabetes yang sudah menderita komplikasi penyakit lain, seperti jantung.
“Kalau orang tidak diabet, saat serangan jantung
akan nyeri dada menjalar. Kalau orang diabet nyerinya itu ilang, enggak
ada karena saraf sensori mati. Kalau tidak ada rasa nyeri, langsung
kolaps, syok, dan mengancam jiwa juga,” terang Agung.
Kebiasaan merokok pun harus dihentikan oleh pasien penyakit diabetes. Agung menambahkan, pencegahan diabetes jauh lebih baik dengan rutin melakukan aktivitas fisik atau olahraga dan menjaga pola makan bergizi seimbang. Faktor risiko penyakit diabetes antara lain kelebihan berat badan atau obesitas, keturunan, dan jarang olahraga
Kamis, 05 November 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar